Sajak Buat Ayah
Sudah terlalu lama
tangan tuamu tak ku salam
aku hampir lupa betapa ia
kasar dan berurat biru
Ayah,
terimakasih atas kudratmu
tak mengenal payah
tak mengendah lelah
tanpa ragu tanpa jemu
menjadikan aku seorang lelaki
seperti hari ini.
Ayah,
dari jauh ku pohon maaf,
lama dirantau aku bagai lupa
pada uban dirambutmu
sesungguhnya aku rindu
ingin mendengar suaramu
aku tahu masih seperti dulu
lembut tapi tegas
menasihati aku
yang nakal dan
malas ke sekolah.
Ayah,
aku benar ingin pulang
menyalami tangan tuamu
yang tak pernah menampar
tapi membelai
walau aku seringkali ponteng
mengaji Al-Quran.
Aku benar ingin pulang
untuk bertemu
dan kembali seperti dulu
mendengar setiap
nasihat
teguran
dan ajaranmu.
tangan tuamu tak ku salam
aku hampir lupa betapa ia
kasar dan berurat biru
Ayah,
terimakasih atas kudratmu
tak mengenal payah
tak mengendah lelah
tanpa ragu tanpa jemu
menjadikan aku seorang lelaki
seperti hari ini.
Ayah,
dari jauh ku pohon maaf,
lama dirantau aku bagai lupa
pada uban dirambutmu
sesungguhnya aku rindu
ingin mendengar suaramu
aku tahu masih seperti dulu
lembut tapi tegas
menasihati aku
yang nakal dan
malas ke sekolah.
Ayah,
aku benar ingin pulang
menyalami tangan tuamu
yang tak pernah menampar
tapi membelai
walau aku seringkali ponteng
mengaji Al-Quran.
Aku benar ingin pulang
untuk bertemu
dan kembali seperti dulu
mendengar setiap
nasihat
teguran
dan ajaranmu.
Ulasan
Catat Ulasan
Tiada Toleransi Buat Spammer.
Komen Berisi Link Akan Dihapus.